Kamis, 14 Juli 2011

Meet my double neck guitar

Waktu itu sekitar tahun 1991 silam,  masih duduk di kelas 1 SMA, saat pertama kali saya melihatnya di Tabloid Citra (salah satu tabloid musik era 90-an). Di edisi itu, ada ulasan perjalanan band  legendaris Led Zeppelin yang diturunkan berseri. Pada salah satu foto pendukung artikelnya saya dibuat terheran-heran dengan gitar yang dipakai sang gitaris Jimmy Page. Di foto itu, Jimmy memakai gitar double neck atau memiliki dua neck, yang belakangan saya ketahui serinya Gibson EDS 1275.

Saya terkagum sekaligus penasaran, seperti apa gitar itu dan bagaimana memainkannya.Karena satu neck di atas terdiri atas 12 senar/string,sementara yang di bawah enam senar. Saat itu, tentu belum seperti masa sekarang yang segala sesuatunya bisa ditanyakan ke om Googgle.Style Jimmy Page pun mulai menginspirasi. Gagah dengan gitarnya, gondrong n cool ala rocker era rock klasik. Saya gunting foto di tabloid itu dan tak tempel di dinding kamar.... Saat luang sambil memutar lagu Stairway to Heaven, saya membayangkan jadi om Jimmy memainkan gitar itu..hua..ha..he..he..
Selama bertahun-tahun memendam hasrat punya gitar kayak punya om Jimmy ini, tapi kantong cekak membuat tak pernah berpihak..:-). Apalagi, gitar seri ini memang tidak dijual bebas, apalagi di Indonesia. Begitu juga dengan  harganya yang selangit, dimana yang bekas saja di e-bay dijual 3.790-an dolar AS atau sekitar Rp 34 jutaan kalau di-Indonesiakan...hufff...
Akhirnya,jalan terakhir, ya pesen versi custom alias hand made. mulai 2010 lalu, saya mulai mengumpulkan data  spek soal si Gibson double neck ini. Mulai bahannya apa, ukuran lebar panjang kali segala sesuatunya baik bodi maupun neck, hingga skema perkabelan atau wiring. Semuanya tentu demi akurasi dan presisi yang diharapkan tak berbeda jauh, atau bahkan identik dengan aslinya.
Setelah komplit, langsung saya order ke seorang teman di Jogja yang sudah rekomended menggarapgitar custom. Akhirnya, 20 tahun setelah pertamakali melihat gitar itu, April 2011 lalu saya bisa memiliki dan menenteng versi customnya, pesanan khusus saya...he..he.

Hasilnya lumayan, sama sekali tak mengecewakan, semua ukuran presisi, playability oke,perform n collour mendekati asli. Untuk pick up dan sebagainya saya modif sendiri dengan pick up modern merk  EMG untuk mendapatkan warna sound yang saya inginkan. Kesulitannya hanya mencari saklar atau switch enam kaki (yang umum empat kaki), untuk memisah suara antara gitar atas dengan gitar bawah. Juga tremolo atau bridge 12 senar/string yang sangat langka di pasaran. Tapi soal teknis ini berhasil dipecahkan oleh teman saya yang teknisi gitar, dengan sedikit mengakali...:-).
Beberapa teman menanyakan, berapa biaya yang saya habiskan untuk gitar ini. Hmmm, lumayan juga habisnya, ini gitar paling mahal yang saya miliki sepanjang hidup..he..he..But..ndak penting nominalnya. Yang penting, senang karena akhirnya bisa memainkannya...
So..ini dia..my double neck guitar...

1 komentar: